Monday, September 2, 2013

Shania Twain?

Ya, kita akan bicara tentang Country Music.

Coba buka di youtube: http://www.youtube.com/watch?v=juYk8oYqYdE, http://www.youtube.com/watch?v=GRU8ToWXFMA atau dengan keyword 'country singer female'

Kalian akan menemukan nama-nama: Colbie Caliat, Miranda Lambert, Jenette McCurdy, Kellie Pickler, Emmylou Harris, Suzy Bogguss, Marianne Rogers, Lisa Brokop, Melodie Crittenden, Kelli Coffey, Jenny C. Riley, Patty Loveless, Crystal Gayle, Jennifer Hanson.

Masih ada nama besar lain: Taylor Swift, Lee Ann Womack, Reba McEntyre, Dolly Parton.

Perhatikan wajah mereka semua. Wajah yang cantik, dan beberapa juga didukung dengan kemampuan koreografi bahkan gaya berfoto yang sangat bagus.

Pertanyaannya: mengapa mereka tidak menjadi model atau bintang film? Oh ya, beberapa dari mereka bahkan sempat main di beberapa film dan cukup laris termasuk film jadul Footloose.

Nah, mereka tetap di jalurnya: Country Music. Tetapi, mungkinkah mereka mau beramai-ramai masuk industri itu, bila lahan di sana tidak menjanjikan penghasilan yang bagus? Ya, memang yang paling terkenal dan paling laris terjual albumnya adalah Shania Twain. Tapi, kalau itu bukan lahan penghasilan yang bagus, para perempuan cantik itu akan beralih ke lahan lain.

Amerika tidak pernah kekurangan perempuan yang bernyanyi lagu itu. Para perempuan! Yang bisa saja memilih sumber penghasilan lain. Tetapi musik yang mereka anggap sebagai musik daerah, musik yang mungkin dianggap kampungan di sana, tidak kekurangan penyanyi cantik.

Nah, benar. Sudah ada yang mulai menebak. Ini bukan semata tentang Country Music! Benar sekali saudara. Ini tentang musik daerah dan sering dianggap kampungan di negaranya.

Musik daerah. Indonesia ini terdiri dari banyak suku, betul. Tapi tahukah bahwa 40% penduduk Indonesia adalah Suku Jawa. Pertanyaannya, sampaikah 10% dari seluruh Suku Jawa itu menyukai lagu-lagu Jawa?

10% dari 40%. Penduduk Indonesia sekitar 250juta, berarti 40% nya lebih dari 100 juta orang. 10% dari 100juta, berarti 10 juta. Katakanlah, 10 orang Jawa, menikmati 1 kaset / cd lagu Jawa secara bergantian. Harusnya setiap lagu Jawa laku sebanyak 1 juta copy.

Pernah?

Hitung-hitungan seperti ini juga berlaku bagi suku lain, tidak hanya Jawa. Sunda, Maluku, Batak, Minang, dan ada banyak sekali di Indonesia. Tapi, lahan industri lagu daerah sama sekali tidak menarik untuk dirambah.

Padahal (untuk lagu Jawa) mulai dari Waljinah, Sundari Sukoco dan berbagai nama penyanyi Campursari sudah mulai mencoba masuk ke industri itu. Sayangnya, Soimah yang memulai karir sebagai penyanyi lagu daerah, berakhir menjadi pembawa acara.

Bahkan ketika bernyanyi di acaranya sendiri, jarang sekali dia menyanyi lagu Jawa. Luar biasa!

Jadi, segera cari lagu daerah masing-masing. Atau kalau masih semangat bikin grup penyanyi lagu daerah, segera cari perusahaan yang berminat membuatkan CDnya, termasuk mempromosikannya.

Kenapa tidak?


No comments: