Friday, November 25, 2011

Dari Sebuah Mimpi

Semua orang pernah bermimpi. Baik ketika tidur maupun ketika bangun. Tidak seorangpun yang perlu membayar untuk sebuah mimpi. Tidak seorangpun perlu bersusah payah untuk sekedar bermimpi. Bermimpi itu meyenangkan. Dan impian akan menjadi keinginan. Menjadi tujuan. Menjadi cita-cita.

Jadi kita semua pernah bermimpi. Semua kita punya mimpi. Semua kita punya keinginan. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita memperlakukan keinginan itu?



Sebagian besar akan mengatakan bahwa keinginan mereka adalah mimpi yang tidak mungkin diwujudkan. Mereka menganggap, apa yang ada sekarang pada dirinya, tidak akan dapat membantu mereka mencapai keinginan.

Saya ingat Steve Jobs yang baru meninggal. Ternyata dia lahir dari ibu yang tidak mampu secara ekonomi. Kemudian diupayakan untuk diadopsi oleh keluarga kaya, pasangan pengacara. Ternyata mereka menginginkan anak perempuan. Akhirnya pasangan yang secara ekonomi tidak jauh lebih baik dari ibunya, yang mengadopsi. Selanjutnya semua sudah tahu apa yang terjadi dengannya.

Terkadang mimpi itu sangat sederhana. Terkadang juga sangat besar. Terkadang bermanfaat bagi banyak orang, tapi paling tidak, Anda memimpikan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri. Tapi mengapa semua orang harus memulai sesuatu dari mimpi?

Pernahkah Anda keluar rumah, menggunakan kendaraan ataupun tidak, tapi sekedar pergi. Tidak punya tujuan, tidak punya arah. Hanya pergi. Pernah melakukannya? Mungkin Anda perlu mencobanya sekali. Lakukan selama 2 jam penuh. Jangan pernah kembali.

Selama 2 jam penuh Anda pergi tanpa tujuan apa-apa sama sekali. Sekedar bergerak ke depan. Kalau jalanan bercabang, pilih saja salah satu, tanpa harus berpikir. Lakukan saja. Atau ikuti saja arus kendaraan lain bergerak kemana.

Bagaimana rasanya? Selama 2 jam, Anda bisa minum atau makan bila ingin. Tapi jangan lapar atau haus yang menuntun langkah atau kendaraan Anda. Makan atau minum saja di tempat yang ditemui selama 2 jam itu. Bila harus beribadah, lakukan saja di tempat ibadah yang ditemui.

Bagaimana rasanya? Kalau Anda bilang membosankan dan membingungkan. Begitulah hidup tanpa impian. Padahal Anda tidak hidup selama hanya 2 jam. Anda sudah hidup lebih dari 10 tahun dan akan hidup entah untuk berapa tahun lagi.

Bisakah Anda bayangkan melakukan sesuatu dalam hidup Anda tanpa tujuan apa-apa sama sekali? Mimpi-mimpi Anda, adalah tujuan hidup Anda. Untuk itulah Anda makan, minum, beribadah dan bernapas. Untuk mengerahkan semua sumber daya yang bisa Anda gunakan, demi mencapai impian-impian Anda.

Nah, masih adakah yang tidak ingin memiliki impian?

No comments: