Menulis itu menyenangkan, kata
orang-orang. Tetapi setiap tulisan harus mencapai pembacanya. Penulis tidak
bisa mengetahui apakah tulisannya dipahami pembaca, apakah pemahaman itu
bermanfaat bagi pembaca, apakah para pembaca menyebarluaskan informasi. Karena
kebanggaan penulis adalah banyak orang yang paham tentang isi pikirannya yang
dicurahkan dalam tulisan.
Mengirim ke penerbit? Setiap
penerbit yang menjual lebih dari 10 judul setiap bulan, pasti menerima naskah
lebih dari 1.000 draft per bulan. Maka terjadilah proses seleksi. Ada banyak
sekali hal yang membuat sebuah draft tidak diluncurkan oleh penerbit: tidak
sesuai genre dengan yang bisa mereka terbitkan, berisikan hal-hal yang tidak
sesuai dengan penerbit (misal, penerbit islami cenderung menghindar dari novel
yang banyak adegan mesra), cara penulisan berbeda dengan gaya penulisan yang
diluncurkan penerbit dan masih banyak sekali sebab yang membuat tulisan Anda
tidak mereka terbitkan.
Sekarang sudah banyak sekali jasa
yang menawarkan berbagai hal, publishing,
editing, pembuatan cover dan masih banyak lagi. Tetapi begitu Anda mengikatkan
kerjasama dengan mereka, ada hal-hal yang mengejutkan Anda. Kebanyakan adalah
karena harus mengeluarkan uang sebelum buku mulai dijual. Padahal, bisnis
penerbitan lazimnya menerima uang karena menjual buku.
Jadi apa saja sih yang perlu Anda
pertimbangkan sebelum memutuskan untuk bekerjasama dengan pihak mana dalam
menerbitkan / menjual buku.
Self Publishing atau Indie Publishing?
Itu pertanyaan awal yang mestinya
dipastikan, karena ada perbedaan yang sangat besar di sana. Sebuah self publishing,
maka nama penerbitnya pun bisa ditentukan sendiri oleh penulis. Pihak lain yang
terlibat dalam penerbitan tersebut tidak bisa memaksakan diri untuk menyertakan
nama mereka di buku yang diterbitkan.
Logo? Nah, nama saja tidak boleh
dipaksakan untuk disertakan dalam buku yang diterbitkan, apalagi logo. Tetapi
apakah penulis perlu menciptakan logo untuk self
publishingnya? Tidak perlu, cukup
menuliskan nama self publishingnya di pojok kanan atas cover
depan, di pojok kiri bawah cover belakang dan di tulang buku.
Di halaman dalam, boleh ada nama
pihak lain seperti percetakan, badan usaha yang menyediakan website untuk
penjualan pun menjadi hak prerogatif penulis. Boleh disertakan, boleh juga
tidak. Sehingga bila ada badan usaha atau situs internet yang menyatakan
dirinya melayani jasa self publishing tetapi memaksakan nama atau
logo mereka muncul di buku yang Anda terbitkan, tolak! Bila tidak, cari yang
lain.
Indie publishing itu apa?
Sebenarnya dia sama dengan penerbit lain seperti Gramedia, Agromedia, Mizan dan
banyak penerbit lain. Perbedaannya hanya dari cara mereka mengelola buku
terbitan mereka, termasuk cara menjualnya. Sehingga ketika Anda bekerjasama
dengan sebuah indie publishing, informasi tentang Anda hanya
sebagai penulis. Posisi-posisi di cover dan tulang buku akan menerakan logo dan
nama indie publishing tersebut.
Ingin tahu lebih banyak tentang self/indie
publishing, silakan saja bertanya ke ardian.syam@gmail.com atau melalui
twitter: @ardiansyam, bisa juga cek di bit.ly/jentera
Biaya Editing dan Cover
Anda mungkin sudah pastikan untuk
bekerjasama dengan sebuah indie publishing, mereka sama sekali tidak
pernah menyatakan dirinya sebagai self
publishing. Tetapi ternyata ada biaya
untuk membuatkan cover bagi buku Anda termasuk jasa editingnya.
Nah, tadi kan kita sudah bahas,
bahwa sebuah penerbitan lazimnya menerima uang dari buku yang dijual, bukan
dari penulis. Adalah kesalahan penulis sehingga jasa yang menarik uang dari
penulis, masih tetap ada. Karena siapapun yang meminta uang dari penulis untuk
setiap buku yang akan diterbitkan, sudah harus dihindari. Tidak perlu
bekerjasama dengan penerbitan yang meminta uang dari Anda untuk proses editing
dan pembuatan cover.
Bahkan, bila perlu, silakan
menceritakan kepada siapapun teman Anda yang ingin menerbitkan buku, untuk
tidak mencoba bekerjasama dengan pihak seperti itu. Mengapa?
Dengan menarik uang dari penulis,
baik untuk biaya editing maupun untuk biaya pembuatan cover, maka bukankah
tujuan mendirikan perusahaan sudah tercapai: mendapatkan penghasilan? Lalu,
Anda percaya bahwa pihak tersebut akan menginformasikan / mempromosikan buku
yang Anda tulis? Toh mereka sudah mendapatkan uang dari Anda, si penulis.
Padahal mempromosikan buku yang
diterbitkan adalah tanggung jawab bersama antara penulis dan penerbit. Karena
tujuan mendapatkan uang, sudah mereka capai, mereka akan dengan santai tidak
melakukan promosi apapun untuk buku Anda. Sekedar meletakkan buku Anda di
website yang mereka kelola, itu bukan promosi. Di halaman berikut, kita
diskusikan tentang promosi.
Biaya Buku Contoh
Nah, ini lebih aneh lagi. Bila
Anda bekerjasama dengan usaha layanan self
publishing, maka menjadi tanggung
jawab Anda untuk memastikan tampilan buku (layout, salah ketik, cover) sudah
cukup menarik orang untuk membaca (membeli) buku Anda. Sehingga andaipun ada
tahap memastikan tampilan buku setelah dicetak, itu adalah keputusan Anda.
Beberapa layanan self publishing mengharuskan penulisnya untuk
membayar biaya cetak buku contoh.
Ada banyak sekali website yang
menawarkan cetak 1 eksemplar, sekarang ini. Coba cek biaya yang harus Anda
bayar kepada self publishing tersebut, apakah jauh di atas
biaya yang ditawarkan di website cetak 1 eksemplar tersebut. Bila ya, maka
berarti layanan self publishing itu telah menerima lagi uang
dari Anda melalui keharusan cetak buku contoh.
Seringkali, cetak buku contoh ini
justru dijadikan persyaratan untuk mulainya proses penjualan buku Anda. Hebat,
ya? Lebih hebat lagi, bila Anda diharuskan membayar biaya cetak buku contoh
oleh indie publishing. Karena sebagai penerbit, sebagaimana penerbit yang saya
sebutkan tadi, maka menjadi tanggung jawab penerbit melakukan proofing atau memastikan tampilan buku
sudah bagus setelah dicetak. Bukan tanggung jawab penulis!
Sekali lagi, bila Anda diminta
biaya cetak buku contoh untuk Anda periksa tampilan setelah cetak, tolak saja
kerjasama itu. Coba cek bit.ly/jentera dan silakan informasikan ke semua teman
Anda yang ingin menjadi penulis, bahwa mereka perlu menghindari kerjasama yang
mengharuskan penulis mengeluarkan biaya cetak buku contoh.
Promosi
Plis deh, ah. Kalau penerbit
sudah menerima uang untuk mengedit atau membuatkan cover buku Anda, atau
menerima uang dari biaya cetak buku contoh, maka tujuan mereka membangun usaha
sudah tercapai, kan? Sehingga mereka tidak terlalu peduli apakah buku Anda
dibeli atau tidak.
Bila kepedulian pada buku Anda
sudah hilang, untuk apa mereka melakukan promosi. Bahkan untuk promosi yang
gratis melalui jaringan media sosial pun tidak mereka pedulikan. Nah, sekarang
semakin kepikiran kan untuk tidak bekerjasama dengan pihak-pihak itu. Memangnya
ada berapa banyak teman Anda yang ingin jadi penulis?
Tidak Ada Editing atau Cover
Ada juga publishing baik yang self
maupun yang indie, karena menghindari
kecurigaan penulis maka tidak menarik biaya untuk mengedit atau membuat cover.
Tetapi sebagai gantinya, mereka membebankan Anda untuk melakukan editing dan
membuat sendiri cover. Kata kuncinya: membebankan!
Cover mungkin saja Anda
diperkenankan memberikan pilihan cover oleh indie
publishing, tetapi itu bukan beban
Anda. Itu tanggung jawab penerbit. Mereka yang akan memastikan ada cover yang
sangat cocok untuk mendeskripsikan secara ringkas konten buku Anda.
Berbeda dengan editing. Bila ada indie publishing yang memperkenankan Anda mengedit sendiri buku Anda,
jelas-jelas mereka tidak bertanggung jawab. Coba cari sebuah buku yang Anda
sukai, lalu cari 2 halaman yang paling Anda sukai dari buku itu. Salin halaman
tersebut. Lalu baca ulang hasil salinan Anda, besar kemungkinan kesalahan ketik
tidak akan terperhatikan oleh Anda. Hal yang sama terjadi dengan tulisan Anda
sendiri. Jelas Anda suka dengan tulisan
Anda sendiri, maka kemungkinan besar kesalahan ketik akan Anda abaikan pula.
Banyak hal lain yang terkait
dengan proses editing, tidak hanya salah ketik. Tetapi contoh tadi mungkin
sudah cukup menggambarkan bila Anda cek bit.ly/jentera akan banyak sekali
masalah dengan editing tulisan bisa Anda selesaikan.
Jadi Terbitkan di Mana?
Bisa di mana saja bila ingin menerbitkan buku Anda. Mulailah
coba mengirimkan tulisan ke penerbit-penerbit besar di Indonesia. Tetapi juga
mulai mencari informasi tentang self
/ indie publishing karena sekarang Anda sudah punya informasi yang cukup
memadai untuk memilih yang baik.
No comments:
Post a Comment