Thursday, January 31, 2008

Holiday Job

Ada sebuah usaha yang dinamakan Vocation Vacation. Anda mungkin bertanya, bagaimana vocation yang bersinonim dengan karir dan pekerjaan bisa dipasangkan dengan kata vacation yang bersinonim dengan liburan dan cuti. Brian Kurth yang mendirikan usaha tersebut memang agak unik. Dia mencoba menciptakan peluang bagi orang-orang untuk bekerja di tempat yang dia inginkan, selama masa liburan.



Seperti yang mungkin Anda ketahui bahwa di Amerika Serikat, libur atau cuti bisa diambil selama tiga bulan penuh. Itu berarti cukup waktu untuk magang di tempat kerja lain selagi kita cuti dari tempat kerja yang sekarang. Mereka dapat magang bagi fashion designer, ahli meteorologi, kordinator acara pernikahan, pemilik peternakan, fotrografer dan lebih dari 75 karir lain yang dapat ditawarkan. Mereka juga bisa mendapatkan honor untuk masa magang tersebut, diluar biaya untuk penginapan atau transportasi, dengan nilai antar ratusan dollar sampai ratusan ribu dollar Amerika Serikat.

Setiap orang yang mendaftar dapat saja ingin mengubah karir mereka dalam arti pindah tempat kerja atau sekedar merasakan kenikmatan dari petualangan baru. Hal yang paling penting diberikan adalah bahwa para peserta mendapatkan pengalaman bekerja di tempat yang, mungkin, selama ini mereka inginkan.

Di Indonesia, cara yang sama pernah dilakukan oleh McDonald’s, mereka menerima mahasiswa bekerja di konter mereka hanya untuk tiga bulan saja. Masa itu terutama disesuaikan dengan masa liburan akhir tahun ajaran. Tetapi selain itu, saya tidak tahu apakah ada perusahaan lain yang melakukan hal tersebut.

Tindakan untuk bekerja di perusahaan lain ketika sedang mengambil cuti di perusahaan tempat Anda sekarang bekerja bukanlah hal yang dianggap biasa oleh semua orang di Indonesia. Sangat ajaib cara kita mempertahankan kehilangan sumber daya manusia dan terutama cara kita menjaga rahasia perusahaan.

Pernah baca tulisan saya “Loyalitas” di buku bisnis “Kacamata Kuda”? Di sana ada redefinisi tentang loyal. Karena loyalitas bukanlah datang tepat waktu, pulang tepat waktu tetapi tidak melakukan apapun bagi perusahaan selama jam kerja. Bukan pula bertahan untuk tidak pindah tempat kerja sampai berusia hampir 60 tahun.

Di “Kacamata Kuda” loyalitas diredefinisi dengan tiga hal penting. (1) tidak merusak perusahaan ketika berada di dalam, (2) tidak meninggalkan ‘bom waktu’ ketika akan pindah ke perusahaan lain dan (3) tidak merugikan perusahaan lama ketika sudah bekerja di perusahaan baru.

Apa benar bisa merusak perusahaan ketika masih menjadi pegawai? Sangat mungkin. Anda tahu yang namanya korupsi? Bukankah itu merusak perusahaan tempat kita sekarang bekerja?

‘Bom waktu’? Ya, seringkali seseorang merencanakan suatu program pemasaran atau program penagihan piutang yang dia sendiri sangat sadar bahwa itu tidak akan berhasil, atau program itu akan menghabiskan banyak biaya tanpa mampu menghasilkan pendapatan yang sebanding apalagi lebih besar. Bila itu direncanakan sesaat sebelum dia pindah kerja ke perusahaan lain, maka itu yang dinamakan meninggalkan bom waktu.

Jadi, tidak terlalu masalah bila seseorang bekerja di perusahaan lain ketika sedang mengambil cuti di tempat kerjanya sekarang. Toh, tidak harus orang tersebut jadi pindah ke tempat kerja baru, bisa saja dia hanya ingin merasakan suasana kerja yang berbeda. Andaipun dia merasakan suasana yang berbeda, belum tentu pula suasana kerja di tempat magang itu lebih menarik daripada suasana kerja di perusahaan tempat dia kerja selama ini. andaipun lebih menarik suasana kerjanya masih ada banyak hal seperti benefit berupa bantuan uang rumah, fasilitas kendaraan, fasilitas pengobatan yang dimiliki tempat kerja selama ini.

Anda pemilik atau pemimpin di tempat kerja dari orang-orang yang ingin merasakan Vocation Vacation itu dan Anda khawatir bahwa tempat magang itu menjadi menarik buat pegawai Anda? Menjadi hal yang perlu dikhawatirkan memang bila pegawai Anda itu adalah seorang yang spesialis, karena benar-benar butuh jam kerja tinggi untuk menjadi mahir dan jelas mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk meningkatkan keahlian mereka.

Tetapi mengapa Anda begitu khawatir bahwa setelah Vocation Vacation, para spesialis Anda akan betah di sana dan tidak lagi kembali ke Anda? Seorang spesialis tidak akan bisa bahagia ketika dia harus menjalankan pekerjaan yang tidak dia kuasai. Maka dia akan kembali ke tempat kerjanya semula.

Bila para spesialis seperti pilot, dokter, pengacara praktek, perawat, ahli komputer tidak mau balik ke tempat kerja semula, maka mereka memang tidak menikmati pekerjaan mereka sebagai spesialis. Maka, ketika seorang spesialis seperti mereka tidak bisa menikmati pekerjaan mereka, itu artinya justru tanda bahaya bagi Anda. Jauh lebih besar biaya yang akan Anda keluarkan bila mereka melakukan kesalahan dibandingkan biaya yang telah Anda keluarkan untuk mendidik mereka. Karena itu biarkanlah mereka tidak kembali setelah menikmati Vocation Vacation.

Ketika pegawai yang generalis yang tidak kembali ke tempat kerjanya semula, di perusahaan Anda, maka jadikan saja itu indikasi bahwa suasana kerja di perusahaan Anda tidak membuat mereka merasa nyaman.

Maka Vocation Vacation justru bermanfaat bagi Anda.

No comments: