Thursday, June 26, 2014

Belanjalah Selalu dengan Uang Tunai?

Coba baca berita ini. Dengan kurs 1 poundsterling = 20.625 rupiah, maka itu senilai dengan 10,3 milyar rupiah dan hanya terjadi dalam seminggu. Itu setara dengan Rp.1,5 milyar per hari.

Bahkan pencurian terkecil senilai Rp.35 juta dan yang terbesar senilai Rp.800 juta. Mereka mendapatkan data rekening bank sudah cukup untuk melakukan pencurian sebanyak itu. Tetapi jangan salah, karena mereka juga beroperasi pada nilai-nilai yang lebih kecil.

Mereka mencuri dari bank-bank, kemudian dipindahkan ke banyak rekening di banyak bank sekaligus, lalu tim mereka akan melakukan penarikan dana tunai dari mesin ATM. Tetapi bagaimana mereka mendapatkan data rekening?

Mari kita ingat-ingat kebiasaan belanja kita saat ini. Terkadang kita membeli software langsung di toko-toko yang tersedia di banyak kota, membeli dalam fisik keping CD, tetapi juga kita membeli secara online dan menerima file yang dikirim langsung oleh penjualnya. Kita bisa saja membeli makanan dengan datang langsung atau pesan antar lalu bayar di tempat menggunakan uang tunai, tetapi juga kadang kita membayar melalui online.

Hmmm. Online! Itu biang keladinya?

Bukan! Itu medianya. Media tempat orang-orang itu mencegat data yang terkirim melalui jaringan internet, menyimpan data tersebut untuk arsip mereka dan membiarkan transaksi yang kita lakukan tetap terjadi. Pada saat kita tidak melakukan transaksi, mereka menggunakan data kita untuk melakukan transaksi.

Transaksi bisa berupa transfer uang tunai, tetapi yang lebih sulit dikenali adalah transaksi pembelian. Pembelian dalam jumlah banyak dengan nilai transaksi kecil. Semua itu bisa terjadi sejak kita melakukan transaksi online.

Kalau begitu, jangan melakukan transaksi online sekalipun?

Baiklah, mari kita bayar secara tunai. Pergilah ke toko ketika kita ingin membeli sesuatu, bahkan untuk membeli software. Atau telponlah semua penjual, minta mereka mengantar, dan bayar ketika barang diterima. Maka kita berarti akan memegang banyak sekali uang tunai setiap hari.

Anda tidak dicuri oleh para penjahat cyber, tetapi anda akan dirampok seperti ini atau ini. Tentu saja itu bukan hal yang menyenangkan.

Tetapi bukankah kalau belanja online, berarti data kartu (kredit atau debit) kita diketahui oleh orang lain?

Betul sekali, siapapun merchant online nya, akan memproses dan mentransmisikan data kartu kita melalui internet, setelah itu mereka mungkin juga menyimpan data kartu kita di server mereka. Sekarang ada satu cara untuk mengetahui merchant mana yang akan memberikan keamanan bagi kita.

Cari logo seperti ini di web merchant tempat Anda akan membeli barang / jasa. Bila tidak ada, tanyakan. Mengapa begitu? Ikuti diskusi kita berikutnya.

No comments: