Friday, February 10, 2012

Salah Gue? Salah Teman-Teman Gue? #1

Kok topik diskusinya pakai angka? Iya, ini akan saya tulis dalam beberapa diskusi kita. Saya belum pastikan akan ditulis berapa banyak, tapi yakin akan lebih dari satu. Dibagi karena akan membosankan kalau disatukan. Jadi nikmati saja diskusi ini ya...

Pernah ada anak yang mendadak menyebrang ketika Anda sedang mengemudikan kendaraan? Nah, Anda pasti kaget sekali dan segera mengerem laju kendaraan. Lebih buruk bila Anda mengendarai sepeda motor, karena harus menjaga keseimbangan juga agar tidak jatuh.

Kita mungkin mengucap syukur karena tidak terjadi musibah apapun, berkat Tuhan kepada kesigapan Anda. Atau Anda bisa saja marah-marah kepada anak kecil itu. Tapi pernahkah Anda terpikir apa yang sebenarnya ada di balik kejadian itu? Coba lihat orang di sekitar Anda, para orangtua. Orang-orang yang memiliki anak, bahkan mungkin diri sendiri, karena Anda sudah punya anak.

Nah, apa yang diajarkan orangtua kepada anak? Apakah menyeberang jalan juga masuk dalam ajaran dari orangtua? Bagaimana para orangtua mengajarkan sesuatu kepada anaknya? Yak, sekarang jadi serius nih. Maksudnya kita para orangtua yang bertanggung jawab?

Tepat sekali. Anda memang cerdas!

Kitalah para orangtua yang bertanggung jawab pada semua yang dilakukan oleh anak-anak kita. Ayahku yang bertanggung jawab pada apa yang aku lakukan. Bener kan, pasti akan ada yang menyatakan bahwa itu bagian dari melempar tanggung jawab. Tapi bagaimana kalau Anda yang orangtua? Apakah Anda tidak bersedia bila kesalahan anak adalah kesalahan Anda? Ya, benar sekali. Saya tidak sedang ingin menunjukkan bahwa kesalahan saya adalah kesalahan Ayah saya. Tetapi ingin mengajak Anda untuk menjadi lebih sadar bahwa kesalahan anak Anda adalah kesalahan Anda.

Tapi kan aku tidak pernah mengajarkan anak-anakku untuk menggunakan narkoba? Aku bahkan menyuruh mereka untuk sering-sering datang ke pengajian. Oh iya ya. Itu memang cukup. Tanpa perlu sering2 mendampingi mereka saat menghadapi masalah. Tanpa perlu menjadi teman diskusi baginya. Karena Anda kan sudah menyediakan uang cukup banyak untuk dipakainya membayar uang sekolah.

Tapi sudahkah Anda mencari tahu dengan cara-cara yang tepat dan santun, ke mana uang yang Anda sediakan? Pernahkah Anda bersama-sama pergi ke tempat ibadah dan membahas kotbah, setelahnya? Jadi tidak bisa dengan serta merta anak-anak Anda itu bisa dilepas begitu saja.

Masih ingat kan bagaimana Anda mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kebajikan? Siapa yang mengajarkannya? Tentu orangtua Anda. Masih ingat bahwa dia tidak pernah mengajar untuk tidak menabrak orang lain ketika mengemudi. Tapi tetap saja Anda cukup hati-hati sampai saat ini dalam mengemudi, sehingga tidak perlu memakan korban hingga 9 nyawa, kan?

Ternyata menjadi orangtua gak gampang ya? Betul sekali saudara-saudara. Tidak mudah, walaupun bukan berarti sulit. Sama seperti naik sepeda. Sebelum kita bisa, terlihat sangat sulit. Tetapi setelah kita bisa, maka yang perlu dilakukan hanyalah menjaga keseimbangan.

Bahkan seringkali kita harus mengajarkan dengan memancing anak untuk berpikir dan menggunakan logikanya. Seorang teman saya yang bernama Valencia menceritakan apa yang dia ajarkan ke anak-anaknya.

Beliau menceritakan tentang anak-anak elang. Bahwa induk elang akan mencabuti bulu dan membuat sarang yang terbuat dari ranting, menjadi empuk dan lembut. Di sana dia mengerami telur. Ketika anak-anak elang keluar dari telur dan mulai besar, maka si induk akan mengebas-kebaskan sayap sehingga seluruh bulu itu beterbangan.

Karena sarang itu hanya berupa ranting saja, maka tidak lagi menjadi tempat yang nyaman. Itu membuat anak elang merasa ingin lebih cepat belajar terbang, agar tidak berlama-lama di tempat yang tidak nyaman. Kemudian induk elang yang bulu-bulunya sudah tumbuh akan membawa anaknya di punggung.

Di tempat yang sangat tinggi, maka induk elang akan membiarkan anaknya jatuh dari ketinggian. Beliau bilang, anaknya yang mendengar cerita jadi takut karena anak elang itu jatuh. Mbak Valencia, bilang, kan anak elang itu juga burung sehingga dia juga bisa terbang. Karena itu anak elang itu, akan mengepak-kepakkan sayapnya lalu, dia jadi bisa terbang. Nah, berarti orangtua mau tidak mau harus mengajarkan banyak hal dan selanjutnya diskusi akan kita lanjutkan lagi nanti.

No comments: